KENALI LEBIH DEKAT DIABETES (2)
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit
menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal.
Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah, saraf dan
struktur internal lainnya. Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di
dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami
kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang
menuju ke kulit dan saraf. Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga
cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga
mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam
pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada
penderita diabetes. Sirkulasi yang jelek melalui pembuluh darah besar dan kecil
bisa melukai jantung, otak, tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit dan
memperlambat penyembuhan luka.
Karena hal tersebut diatas, maka penderita diabetes bisa mengalami
berbagai komplikasi jangka panjang yang serius. Yang lebih sering terjadi
adalah serangan jantung dan stroke. Kerusakan pembuluh darah mata bisa
menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum. Kelainan fungsi
ginjal menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani dialisa.
Organ/jaringan yg terkena
|
Yang terjadi
|
Komplikasi
|
Pembuluh
darah
|
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau
sedang di jantung, otak, tungkai & penis. Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan
sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal &
mengalami kebocoran
|
Sirkulasi yg jelek menyebabkan penyembuhan luka yg jelek & bisa
menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangren kaki & tangan, impoten
& infeksi
|
Mata
|
Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina
|
Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi kebutaan
|
Ginjal
|
§ Penebalan
pembuluh darah ginjal
§ Protein
bocor ke dalam air kemih
§ Darah tidak disaring secara normal
|
Fungsi ginjal yg buruk
Gagal ginjal |
Saraf
|
Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal &
karena aliran darah berkurang
|
Kelemahan
tungkai yg terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan
Berkurangnya
rasa, kesemutan & nyeri di tangan & kaki
Kerusakan saraf menahun
|
Sistem saraf
otonom
|
Kerusakan pada saraf yg mengendalikan tekanan darah & saluran
pencernaan
|
Tekanan darah yg naik turun
Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan
disertai serangan diare
|
Kulit
|
Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg menyebabkan
cedera berulang
|
Luka,
infeksi dalam (ulkus diabetikum)
Penyembuhan luka yg jelek
|
Darah
|
Gangguan fungsi sel darah putih
|
Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih & kulit
|
Jaringan
ikat
|
Gluka tidak dimetabolisir secara normal sehingga jaringan menebal atau
berkontraksi
|
Sindroma terowongan karpal Kontraktur
Dupuytren
|
Pemantauan pengobatan
Pemantauan kadar gula
darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes. Adanya glukosa
bisa diketahui dari air kemih; tetapi pemerisaan air kemih bukan merupakan cara
yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan. Saat
ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah.
Penderita diabetes harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya
kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.
Mengatasi komplikasi
Insulin maupun obat
hipoglikemik per-oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga
terjadi hipoglikemia. Hipoglikemia juga bisa terjadi jika penderita
kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang
terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama
yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai
membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati. Proses ini
melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung
menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran.
Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.
Hipoglikemia harus
segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma
dan kadang cedera otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita
harus segera makan gula. Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah: Rasa lapar
yang timbul secara tiba-tiba, sakit kepala, kecemasan yang timbul secara
tiba-tiba, badan gemetaran, berkeringat, bingung, penurunan kesadaran, koma.
Pengelolaan
kadar gula darah yang baik
Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Perencanaan makan
Makan dianjurkan seimbang dengan komposisi
energi dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak 20-25%.
Prinsip perencanaan makanan
·
Tidak
ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
·
Menu
sama dengan menu keluarga, gula dalam bumbu tidak dilarang.
·
Serta
teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)
2. Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani dapat menurunkan kadar gula darah, menurunkan berat
badan, mencegah kegemukan, dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda.
Latihan yang dilakukan sebaiknya dilakukan berkesinambungan, dipilih yang
berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, dilakukan
selang seling antara gerak cepat dan gerak lambat, misal: jogging diselingi
jalan, jalan cepat diselingi jalan lambat. Dan latihan dilakukan secara
bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai
30-60 menit.
3. Menggunakan obat penurun gula darah
Berbagai jenis obat dengan berbagai efek kini
dapat kita temui di kalangan masyarakat. Pemakaiannya bertahap mulai dari obat
yang diminum hingga penggunaan insulin. Penggunaan insulin biasanya dilakukan
oleh penderita DM tipe 1, dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh.
Sedangkan pada penderita DM tipe 2, dimana defek terletak pada fungsi insulin
bukan pada jumlah insulin, penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek
yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan
obat yang diminum.
·
Disarankan
porsi terbagi (3 besar dan 3 kecil); hal ini untuk mencegah terjadinya
hipoglikemia terutama bagi yang menggunakan insulin kerja panjang
2.
Latihan jasmani
Manfaat
latihan jasmani:
Hal
ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Perencanaan makan
Makan
dianjurkan seimbang dengan komposisi energi dari karbohidrat 60-70%, protein
10-15%, lemak 20-25%.
Prinsip
perencanaan makanan
·
Tidak
ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
·
Menu
sama dengan menu keluarga, gula dalam bumbu tidak dilarang.
·
Serta
teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)
Prinsip
pembagian porsi makanan sehari-hari
0 comments:
Post a Comment